Senin, 04 Januari 2016

Farmasis Berbagi Ilmu "Pentingnya Imunisasi Sejak Dini"

Tugas farmasis tidak hanya meracik obat yang diberikan dokter melalui resep, tidak hanya melakukan pelayanan yang baik ketika pasien konsultasi atas keadaannya, tidak hanya memberikan empati dan perhatian kepada pasiennya. Namun farmasis juga memiliki tugas untuk membagi sedikit ilmunya dan mengingatkan apakah pentingnya imunisasi sebagai media pencegahan timbulnya penyakit. Imunisasi sangat penting untuk mencegah virus masuk dan membangun agar sistem imun dalam tubuh lebih kuat. Dengan adanya imunisasi peran farmasis dapat makin dikembangkan dengan mengingatkan kepada masyarakat akan pentingnya imunisasi sejak dini. Sehingga dapat mengurangi resiko penyakit yang dapat berkembang pesat saat ini. Semoga bermanfaat. Salam Farmasis :)

Minggu, 03 Januari 2016

Opini Gelapnya Dunia Farmasi???


Banyak orang mendeskripsikan farmasis adalah orang yang sulit bergaul, sulit mengenal dunia luar, waktunya tersita untuk belajar terus-menerus, sibuk dengan dunia farmasi saja, masa muda terbuang sia-sia. Banyak opini yang demikian karena kesalah pahaman yang terjadi. Namun saya telah membuktikan sendiri konsekuensi dalam waktu adalah hal utamanya. Farmasis memang mempelajari begitu banyak hal karena itulah kodratnya dibidang pelayanan, bagaimana kami harus memahami berbagai macam obat yang akan diberikan untuk bermacam-macam penyakit. Satu hal yang saya alami selama ini, saya selalu mencoba membagi waktu saya setelah saya memutuskan menekuni dunia farmasi. Asal saya bisa konsekuen dengan waktu saya masih bisa jalan-jalan, refreshing, traveling, mendaki gunung, menjalankan hobby saya, dan masih banyak kegiatan lain. Saya telah membuktikan bahwa opini kebanyakan orang tentang farmasis itu tidak semuanya benar asalkan dari diri mampu mengendalikan waktu. Ada saat dimana seorang farmasis tekun belajar, mengerjakan tugas, namun seperti salah satu gambar yang saya post ini ada waktu luang yang saya pergunakan untuk mendaki Gunung Merbabu Jawa Tengah. Farmasis juga bisa bersatu dengan alam, farmasis tidak hanya berkutat dengan satu hal tapi bisa pada banyak hal. Kuncinya adalah waktu. Semua profesi pasti berkaitan dengan waktu, tentu tidak hanya farmasi saja.

Pergunakan waktu seefektif mungkin, itulah yang akan membuktikan bahwa kehidupan yang dijalani tidak seberat apa yang kita bayangkan.
Salam Farmasis :)

Kamis, 24 Desember 2015

CAMPAK

     Campak atau morbili atau rubeola adalah salah satu penyakit yang mudah menular. Gejala yang ditimbulkan penyakit ini adalah ruam pada seluruh tubuh, dapat disertai mata merah (konjungtivitis) dan batuk pilek. Cara penularannya adalah melalui droplet atau kontak langsung dengan sekresi hidung atau tenggorok dari orang yang terinfeksi. Penyebab penyakit campak adalah virus berbentuk rantai tunggal (Ribonucleid Acid), termasuk dalam famili paramyxovirus dan genus morbili virus (Mursinah,dkk.2010).
     Gejala pertama adalah demam, lelah, batuk, hidung beringus, mata merah dan sakit, dan terasa kurang sehat. Beberapa hari kemudian timbul ruam. Ruam tersebut mulai pada muka, merebah ke tubuh dan berlanjut selama 4-7 hari. Sampai sepertiga penderita campak mengalami komplikasi, yang termasuk infeksi telinga, diare, dan pneumonia, dan mungkin memerlukan rawat inap. Kira-kira satu dari setiap 1000 penderita campak terkena ensefalitis (pembengkakan otak). (Mursinah,dkk.2010).
     Virus campak berasal dari genus Morbilivirus dan famili Paramyxoviridae. Virus campak liar hanya patogen untuk pramata dapat pula terinfeksi campak lewat darah atau sekret nasofaring dari manusia. Campak tidak mempunyai reservoir pada hewan dan tidak menyebabkan karier pada manusia. Virion campak berbentuk spheris, pleomorphic, dan mempunyai sampul (envelope) dengan diameter 100-250 nm1. Virion terdiri dari nukleokapsid yaitu helix dari protein RNA dan sampul yang mempunyai tonjolan pendek pada permukaannya. Tonjolan pendek ini disebut pepfomer, dan terdiri dari hemaglutinin (H) popiomer yang berbentuk bulat dan fusion (F) peplomer yang berbentuk seperti bel (dumbel-shape). Berat molekul dari single stranded RNA adalah 4,5 X 106. Virus campak terdiri dari 6 protein struktural, 3 bergabung dalam RNA yaitu nukleoprotein (N), polymerase protein (P), dan large protein (L), 3 protein lainnya berhubungan sampul virus. Membran sampul terdiri dari M protein (glycosylated protein) yang berhubungan dengan bagian dalam lipid bilayer dan 2 glikoprotein H dan F3. Glikoprotein H menyebabkan adsorpsi virus pada reseptor host. CD46 yang merupakan complement regulatory protein dan tersebar luas pada jaringan primata bertindak sebagai reseptor glikoprotein H. Glikoprotein F menyebabkan virus pada sel host, penetrasi virus dan hemolisis. Dalam kultur sel virus campak mengakibatkan cytopathic elect yang terdiri dari stellate sell dan 4 mult atau nucleated gisnt cells. Virus campak ini sangat sensitif pada panas dan dingin, cepat inaktivasi pada suhu 37°C dan 20°C. Selain itu virus juga menjadi diinaktif dengan sinar ultraviolet, ether, trypsin, dan p-propiolactone. Virus tetap infektif pada bentuk droplet di udara selama beberapa jam terutama pada keadaan dengan tingkat tingkat kelembaban yang rendah. (Mursinah,dkk.2010)
Gambar virus campak adalah sebagai berikut :
Mekanisme Infeksi Virus Campak dalam Tubuh
Infeksi virus dapat menekan sistem imun. Infeksi virus campak menimbulkan respon imun yang rumit, sehingga muncul manifestasi klinik dari komplikasi yang berat sampai terjadi terbentuknya antibodi yang proteksi (Setiawan.2006).

Respon Imun Terhadap Virus Campak
A. Respon Imun Nonspesifik
Infeksi virus campak secara in vitro menginduksi produksi interferon IFN-a yang dapat mengurangi replikasi virus campak dan IFN-b dapat meningkatkan ekspresi antigen major histocompatibility complexes (MHC) kelas 1 pada sel yang terinfeksi. Pada peningkatan kadar interferon dalam serum 8-11 hari sesudah imunisasi campak. Sel natural killer (NK) juga ikut berperan dalam mekanisme pertahanan dini, namun fungsi sel NK menurun pada saat infeksi virus campak (Setiawan.2006).
B. Respon Imun Spesifik
Respon Imun Humoral
Respon antibodi yang terjadi diinduksi oleh sebagian besar protein virus. Respon antibodi spesifik terhadap virus campak dimulai dengan munculnya IgM, baru diikuti dengan munculnya AgG1 dan AgG4. Antibodi dalam masing-masing virus dapat diukur dengan imunopraesipitasi, EIA, menggunakan antigen virus yang telah dipurifikasi. Antibodi terhadap protein fusion (F) diukur dengan cara antibodi inhibisi hemolisis (AIH) atau dengan imunopraesipitasi. Antibodi ini ikut berperan dalam menetralisasi virus dengan cara mencegah terjadinya fusi antara membran virus dengan membran sel pejamu (Setiawan.2006).
Respon Imun Seluler
Sel T sangat penting dalam proses pematangan sel B agar memproduksi antibodi IgG dan IgA dan sebagai sel efektor untuk membunuh virus di dalam sel jaringan. Sel T CD4+ dan sel T CD8+ keduanya ikut berperan dalam respon imun. Sel limfosit T CD8+ yang spesifik terhadap virus campak (Setiawan.2006).



Pengobatan
Tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Anak sebaiknya menjalani istirahat. Untuk menurunkan demam, diberikan asetaminofen atau ibuprofen. Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik.

Pencegahan
     Vaksin diberikan pada umur 9 bulan. Dalam bentuk MMR, dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun. Selain itu penderita juga harus disarankan untuk istirahat minimal 10 hari dan makan makanan yang bergizi agar kekebalan tubuh meningkat.
  Terdapat juga vaksin MMRV, suatu kombinasi vaksin MMR dan vaksin cacar air (varicella). Dengan adanya kombinasi ini, maka tata laksana vaksinasi lebih sederhana, karena jumlah penyuntikan lebih sedikit dan lebih murah. Tetapi untuk anak-anak berusia 2 tahun atau kurang, vaksin MMRV lebih memiliki efek samping dibandingkan pemberian vaksin MMR dan vaksin cacar air secara terpisah dalam satu hari. Terjadi penambahan kejadian febrile seizures yang terjadi 7 hingga 10 hari setelah vaksinasi, penambahan kejadian demam demam ringan dan penambahan kejadian gatal-gatal seperti kena campak. Tetapi vaksinasi MMRV pada usia 4-6 tahun tidak ada bukti penambahan kejadian  febrile seizure dibandingkan pemberian vaksin MMR dan vaksin cacar air secara terpisah.
      Imunisasi penting untuk menimbulkan kekebalan komunitas. Kekebalan komunitas maksudnya adalah orang yang tidak imun terhadap suatu penyakit menularkan kebal terhadap suatu penyakit menularkan kebal terhadap penyakit tersebut jika dikelilingi orang yang imun. Kekebalan komunitas penting peranannya pada penyakit yang ditularkan antar manusia seperti campak, cacar air dan rubella. Vaksin campak hanya memberikan proteksi 95% sehingga direkomendasikan diberikannya dosis kedua vaksin campak untuk mencapai angka kekebalan komunitas >94%.

DAFTAR PUSTAKA

Mursinah,dkk. 2010. Suplemen Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Volume XX.
Setiawan.2006. Respons Imun Terhadap Virus Campak. Ebers Papyrus Vol.12.


Berikut merupakan tulisan sederhana mengenai campak. Di Akademi Farmasi Theresiana Semarang kami diajarkan untuk berani membuat tulisan berdasarkan sumber yang sesuai dan terpercaya. Menulis merupakan bekal yang penting guna melatih kreativitas mahasiswa dalam merangkai kata menjadi sebuah tulisan yang bermanfaat dan mudah dipahami.

Selasa, 22 Desember 2015

Ilmu Komunikasi Di Bidang Farmasi


Komunikasi di Bidang Farmasi sangat penting. Akademi Farmasi Theresiana mengajarkan bagaimana berkomunikasi dengan baik. Pada foto ini saya diajarkan bagaimana berkomunikasi dengan baik  di acara EXPO Perguruan Tinggi SMK Theresiana Semarang. Pada acara ini saya sebagai perwakilan mahasiswa diberi kesempatan untuk memperkenalkan Akademi Farmasi Theresiana Semarang . Akademi Farmasi Theresiana Semarang dengan program keahlian farmasi. Saya berbagi bagaimana D3 setelah lulus dan masih banyak lagi. Banyak Pengalaman yang saya dapatkan dengan mewakili mahasiswa Akademi Farmasi Theresiana Semarang dalam acara EXPO ini. Selain belajar ilmu farmasi mahasiswa juga diajarkan komunikasi dengan baik yang nantinya juga bisa digunakan sebagai bekal ilmu di dunia kerja, seperti memberikan informasi kepada pasien cara penggunaan obat apabila bekerja dirumah sakit, apotek ataupun puskesmas, menyampaikan promosi obat dengan baik pada dokter dalam penawarannya apabila bekerja di bidang pemasaran farmasi, dan masih banyak lagi.
Komunikasi sangat berperan penting dalam kehidupan kita. Jadi asah terus kemampuan kita dalam berkomunikasi dengan baik :)

Minggu, 20 Desember 2015

Ilustrasi Poster "Pentingnya Imunisasi Untuk Anak"

Mahasiswa Akademi Farmasi Theresiana selain mempelajari mengenai seluk beluk farmasi juga mempelajari tentang design gambar. Hal ini dapat disalurkan melalui pembuatan poster tentang kesehatan. Tentunya tidak menyimpang dari ranah farmasi. Poster ini merupakan poster untuk menghimbau bagi para orang tua untuk mengetahui apa sih pentingnya imunisasi bagi anak-anak terutama anak balita (anak usia dibawah 5 tahun).
Poster "Pentingnya Imunisasi untuk Anak" ini akan membahas mengenai :
1. Imunisasi Campak
meliputi :
definisi
dilakukan kapan
apa yang terjadi apabila imunisasi tidak dilakukan?
gambar atau foto : ada seorang anak kecil menderita campak, kemudian disertakan foto himbauan agar masyarakat memperhatikan imunisasi campak untuk anak-anaknya.
2. Imunisasi Antidiare
Kami mengambil tema imunisasi antidiare karena imunisasi diare merupakan salah satu imunisasi yang sedang booming untuk saat ini. Pembahasan meliputi :
definis
dilakukan kapan
apa yang terjadi apabila imunisasi antidiare tidak dilakukan?
gambar atau foto : foto anak sedang diberikan imunisasi antidiare, dan sebuah tulisan himbauan untuk melakukan imunisasi antidiare.
3. Imunisasi BCG
Imunisasi BCG merupakan salah satu upaya untuk mencegah penyakit TBC atau tuberculosis. Kami memasukkan imunisasi BCG sebagai salah satu isi dari poster kami karena di Indonesia sudah banyak yang terjangkit penyakit TBC. Pembahasan ini meliputi :
definisi
dilakukan kapan
apa yang terjadi apabila imunisasi BCG tidak dilakukan?
gambar atau foto : anak kecil batuk darah, remaja batuk darah, orang dewasa batuk darah, dan gambar himbauan untuk melakukan imunisasi BCG pada anak balita.
4. Imunisasi Hepatitis A, B dan C
meliputi :
definisi
dilakukan kapan
apa yang akan terjadi apabila imunisasi hepatitis tidak diilakukan?
gambar atau foto : gambar sirosis hati (kerusakan hati), dan himbauan untuk melakukan imunisasi hepatitis.
5. Imunisasi DPT
Imunisasi ini dilakukan untuk mencegah penyakit tetanus. Pembahasan meliputi :
definisi
dilakukan kapan?
apa yang terjadi apabila imunisasi tidak dilakukan?
gambar atau foto : gambar luka karena infeksi tetanus, gambar anak di imunisasi DPT, himbauan untuk imunisasi DPT.

Gambar poster akan segera release.. wait and see.. thankyou :)

Minggu, 13 Desember 2015

Karya Farmasis di Bidang Musik

Video ini adalah karya mahasiswa Akademi Farmasi Theresiana yang di post di Youtube. Penampilan ini merupakan persembahan dalam rangka perayaan Natal 2014. Seorang Farmasis pun masih bisa berkarya dalam bidang musik, dan Akademi Farmasi Theresiana pun memfasilitasi demi pengembangan bakat dan minat mahasiswa di luar bidang Farmasi juga. Inspirasi yang diberikan dari seorang mahasiswa Akademi Farmasi Theresiana ini patut menjadi pedoman sebagai metode pengembangan diri. Jika selama ini farmasis dikaitkan dengan sesuatu yang sulit dan membosankan, maka disinilah kami membuktikan bahwa farmasis mampu berkarya :)

Senin, 23 November 2015

Kretivitas, Inspirasi, Farmasi Part 2

Hello, masih ingat dengan posting kemasan yang sebelumnya?
Ini adalah kemasan obat hasil karyaku.. Kreativitas di farmasi sangat lah penting kami tidak hanya dituntut dapat meracik obat namun kami juga dapat membuat kemasannya..
Let and see karya karya lainnya.. Terus kembangkan kreativitasmu ya :)
Salam sayang farmasis